Pengantar
Setelah mikroba diakui sebagai sumber penyakit menular, iperlukan suatu metode untuk mendeteksi dan mengidentifikasi bentuk-bentuk kehidupan mikroba. Namun mikroba tidak berwarna dan sulit untuk dilihat.
Pada 1800-an, Kristen Gram, ahli bakteriologi Denmark, telah mengembangkan teknik untuk pewarnaan bakteri yang masih banyak digunakan sampai saat ini yaitu Gram stain. Pewarnaan Gram penting untuk mengklasifikasikan bakteri ke dalam kelompok Gram positip atau Gram negatip. Dalam pengecatan Gram, bakteri disebut Gram-positif bila berwarna ungu dan Gram-negatif. bila berwarna pink, Pewarnaan Gram adalah uji diferensial yang menggunakan dua zat warna untuk membedakan antara dua tipe dasar dinding sel bakteri.
1. Pengecatan Gram
Maksud : adalah tata cara laboratorium untuk mengindentifikasi bakteri menggunakan metode
pengecatan Gram.
Tujuan : Diagnosis
Sampel : Swab, pus, urine, darah faeces, liquor, pleura, ascites, sputum, bahab usapan, sekret,dll.
Alat :
- Lampu spiritus/bunzen
- Pipet Pasteur
- Obyek Glass
- Rak pengecatan
- Ose
- Mikroskop
Reagen :
1. Larutan Gram A (Carbol Gentian Violet) :
a. Gentian Violet 1 gr
b. Alkohol 96% 10 ml
c. Phenol Kristal 1 gr
d. Aquadest 90 ml
2. Larutan Gram B (lugol)
a. Yodium 1 gr
b. Kalium Yodida 2 gr
c. Aquadest 300 ml
3. Larutan gram C (Alkohol 96%)
4. Larutan Gram D ( Basic fuchsin 1%)
a. Basic Fuchsin 1 gr
b. Aquadest 100 ml
Berikut sedikit paparan bagaimana cara pewarnaan Gram (Modifikasi) dan Interpretasinya, semoga bermanfaat :
http://pemburumikroba.blogspot.com
sumber :
No comments:
Post a Comment